BisaBasi background

Air susu ibu (ASI)

Air susu ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh kelenjar payudara ibu setelah melahirkan. ASI sangat penting untuk bayi baru lahir karena merupakan sumber nutrisi utama yang mengandung semua vitamin, mineral, dan antibodi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI juga membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, serta mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi.

Apakah ASI bisa basi?

Mudah basi

Seperti susu lainnya, ASI juga bisa basi atau rusak jika tidak disimpan dengan benar. ASI yang rusak dapat berpotensi membahayakan bayi, karena bisa mengandung bakteri atau mikroorganisme yang berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara menyimpan ASI yang benar dan tanda-tanda jika ASI sudah basi.

Ketahanan ASI

Ketahanan ASI tergantung pada cara dan suhu penyimpanannya. ASI yang baru diperah dan disimpan di suhu ruangan (sekitar 25 derajat Celsius) biasanya bisa bertahan selama 4-6 jam. Jika disimpan di dalam kulkas dengan suhu sekitar 0-4 derajat Celsius, ASI bisa bertahan hingga 4 hari. Sedangkan jika disimpan di freezer dengan suhu -15 derajat Celsius, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan.

Tanda atau ciri ASI yang rusak atau basi

Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa ASI mungkin telah rusak. ASI yang basi biasanya memiliki bau yang tidak enak, seperti bau tengik atau asam. Perubahan warna juga bisa menjadi indikator bahwa ASI telah rusak. ASI segar biasanya berwarna putih susu atau sedikit kekuningan, jadi jika warnanya berubah menjadi coklat atau hijau, itu bisa menjadi tanda bahwa ASI sudah basi. Selain itu, jika ASI mengental atau menggumpal setelah dipanaskan, itu bisa menjadi tanda lain bahwa ASI sudah tidak baik untuk dikonsumsi.

Cara menyimpan ASI agar awet

ASI segar sebaiknya disimpan di dalam kulkas pada suhu 0-4 derajat Celsius. Jika ASI akan disimpan dalam waktu lama, sebaiknya ASI dimasukkan ke dalam freezer pada suhu berkisar -15 derajat Celsius.

Berikut adalah beberapa tips menyimpan ASI agar tidak cepat basi:

  1. Pastikan untuk menyimpan ASI di tempat yang sejuk dan bersih, seperti dalam kulkas dengan suhu 0-4 derajat Celsius.
  2. Hindari menyimpan ASI di pintu kulkas karena suhu di pintu kulkas lebih tidak stabil dan lebih mudah terkena paparan udara.
  3. Simpan ASI dalam wadah khusus ASI yang tahan suhu dingin atau freezer bag yang dirancang khusus untuk ASI. Pastikan wadah atau kantong tersebut bersih dan steril sebelum digunakan.
  4. Simpan ASI dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi Anda. Jangan menyimpan ASI dalam jumlah yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas ASI.
  5. Tandai tanggal dan waktu penyimpanan ASI pada wadah penyimpanan, sehingga Anda dapat memastikan ASI yang akan digunakan masih segar dan tidak basi.
  6. Jangan menambahkan ASI yang baru ke dalam ASI yang sudah disimpan dalam wadah atau kantong yang sama, kecuali jika ASI yang sudah ada dalam wadah tersebut sudah digunakan sebagian.
  7. Jangan menghangatkan ASI dalam microwave karena suhu yang tidak merata dapat merusak nutrisi dalam ASI. Sebaiknya, hangatkan ASI dalam air panas atau menggunakan alat khusus untuk menghangatkan ASI.
  8. Jangan panaskan ASI terlalu lama atau terlalu panas, karena hal ini dapat merusak nutrisi dalam ASI. Gunakan metode yang tepat untuk memanaskan ASI, seperti dengan cara memasukkan wadah ASI ke dalam air panas atau menggunakan alat pemanas ASI yang aman.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan ASI tidak cepat basi dan tetap berkualitas untuk bayi Anda.