BisaBasi background

Bawang putih

Bawang putih, dikenal juga dengan nama ilmiahnya Allium sativum, adalah tanaman umbi yang telah digunakan selama berabad-abad baik untuk keperluan kuliner maupun medis. Bawang putih merupakan bagian penting dari berbagai macam masakan di seluruh dunia, memberikan aroma dan rasa yang khas. Selain itu, bawang putih juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bawang putih biasanya terdiri dari beberapa ‘siung’ yang dilindungi oleh lapisan luar yang tipis dan kering.

Namun, bawang putih bukan hanya sekedar bumbu dapur. Selain digunakan dalam masakan, bawang putih juga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional, terutama karena kandungan allicin di dalamnya. Allicin adalah senyawa sulfur yang dapat membantu melawan berbagai penyakit, termasuk jantung dan masalah pernapasan.

Apakah bawang putih bisa basi?

Bisa rusak

Ya, seperti makanan lainnya, bawang putih juga bisa rusak. Bawang putih yang sudah rusak bisa menjadi masalah, karena dapat merusak rasa dan nutrisi makanan, serta berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi dan menangani bawang putih yang sudah rusak.

Meskipun bawang putih memiliki ketahanan yang cukup baik dibandingkan dengan beberapa jenis sayuran lain, tetapi bawang putih tetap bisa busuk terutama jika penyimpanannya tidak tepat. Proses pembusukan bawang putih biasanya dimulai dari bagian tengah yang disebut ‘jantung’ bawang putih, dan kemudian menyebar ke bagian lain.

Ketahanan bawang putih

Bawang putih yang disimpan dengan benar dapat bertahan selama beberapa bulan. Jika disimpan dalam suhu ruangan yang sejuk dan kering, serta terhindar dari cahaya langsung, bawang putih utuh yang belum dikupas bisa bertahan hingga 6 bulan. Sementara itu, bawang putih yang sudah dikupas atau dihancurkan memiliki ketahanan yang lebih singkat, biasanya hanya beberapa hari dan paling lama hingga seminggu.

Namun, ketahanan bawang putih juga dapat berkurang jika disimpan di tempat yang terlalu lembab atau terlalu panas. Kelembaban dapat mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri, sedangkan suhu yang terlalu panas dapat membuat bawang putih menjadi kering dan kehilangan aroma dan rasanya.

Tanda atau ciri bawang putih rusak

Ada beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan untuk menentukan apakah bawang putih sudah rusak atau tidak. Pertama, periksa warna dan teksturnya. Bawang putih yang masih baik biasanya memiliki warna putih atau off-white dan tekstur yang keras. Jika bawang putih memiliki bercak coklat atau hitam, atau memiliki tekstur yang lembek dan berair, ini bisa menjadi tanda bahwa bawang putih tersebut sudah rusak.

Selain itu, bau juga bisa menjadi indikator. Bawang putih yang masih segar akan memiliki aroma yang kuat dan khas. Jika bau khas tersebut hilang atau berubah menjadi bau yang tidak menyenangkan, kemungkinan besar bawang putih tersebut sudah rusak. Jika Anda merasa ragu, selalu lebih baik untuk membuang bawang putih yang dicurigai daripada mengambil risiko.

Cara menyimpan bawang putih agar awet

Untuk menjaga bawang putih tetap awet, simpanlah di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya langsung. Bawang putih utuh bisa disimpan di dalam kantong kertas atau keranjang yang berlubang-lubang untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Hindari menyimpan bawang putih di dalam lemari es, karena kelembaban di dalam kulkas dapat mempercepat proses pembusukan.

Jika Anda telah mengupas atau terlanjur menghancurkan bawang putih, simpanlah di dalam wadah yang tertutup rapat dan gunakan sesegera mungkin. Anda juga dapat mempertahankan kesegaran bawang putih cincang dengan menambahkan sedikit minyak zaitun, dan kemudian menyimpannya di dalam lemari es. Dengan melakukan penyimpanan yang tepat, Anda bisa menikmati manfaat dan rasa bawang putih selama mungkin.