BisaBasi background

Beras

Beras adalah biji atau gabah yang dihasilkan oleh tanaman padi (Oryza sativa). Sebagai salah satu sumber karbohidrat utama di dunia, terutama di Asia, beras memiliki peran penting dalam pangan manusia. Beras mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, serat, dan beberapa vitamin dan mineral. Selain itu, beras juga memiliki berbagai jenis, seperti beras putih, beras merah, dan beras hitam, masing-masing dengan profil gizi dan kualitas yang berbeda.

Beras dapat diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, seperti nasi, ketan, bubur, minuman fermentasi, dan banyak lagi. Keunikan beras terletak pada kandungan patinya yang tinggi, yang memberikan tekstur khas ketika dimasak. Namun, tidak semua beras memiliki kualitas yang sama. Kualitas beras tergantung pada varietas padi, kondisi pertumbuhan, dan metode pengolahan dan penyimpanan.

Apakah beras bisa basi?

Bisa rusak

Beras memilik daya tahan yang cukup lama dibandingkan dengan banyak makanan lain, namun meskipun beras tidak bisa basi seperti bahan makanan lain pada umumnya, tetap ada batas waktu tertentu di mana kualitasnya bisa menurun. Kelembaban yang tinggi, suhu yang tidak tepat, jamur, dan serangga adalah hal-hal yang bisa menurunkan kualitas dan bahkan bisa merusak beras.

Ketahanan beras

Daya tahan beras sangat dipengaruhi oleh cara penyimpanannya. Jika disimpan dengan benar, beras dapat bertahan selama 2 hingga 3 tahun dan bahkan lebih tanpa menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Hal ini membuat beras menjadi makanan yang ideal untuk stok makanan jangka panjang. Namun, kesalahan dalam penyimpanan dapat memperpendek umur simpan beras dan bahkan dapat membuatnya tidak layak konsumsi.

Faktor yang mempengaruhi ketahanan beras antara lain suhu, kelembaban, dan kebersihan tempat penyimpanan. Suhu yang ideal untuk menyimpan beras adalah sekitar 15-26°C, sementara kelembaban yang terlalu tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu, tempat penyimpanan yang kotor dan terkontaminasi bisa mempercepat kerusakan beras.

Tanda atau ciri beras yang rusak

Tanda-tanda beras yang rusak antara lain perubahan warna, tekstur, dan aroma. Beras yang rusak biasanya berubah warna menjadi kekuningan atau lebih gelap. Selain itu, beras yang rusak juga bisa menunjukkan tanda-tanda kontaminasi seperti keberadaan serangga, jamur, atau bau yang aneh.

Jika beras tampak lembab atau berjamur, itu adalah tanda bahwa beras telah terkontaminasi oleh mikroorganisme dan tidak aman untuk dikonsumsi. Jika beras sudah berlubang dan banyak jejak-jejak putih seperti tepung, itu tanda bahwa beras telah dimakan kutu atau serangga lainnya. Sebenarnya beras yang berkutu masih aman dikonsumsi, namun kualitas berasnya sangat menurun dan bahkan gampang hancur karena rapuh.

Cara menyimpan beras agar awet

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyimpan beras agar awet dan tetap berkualitas. Pertama, simpan beras dalam wadah kaca atau plastik yang kedap udara dan tidak tembus cahaya. Wadah ini akan melindungi beras dari udara, kelembaban, dan juga serangga. Kedua, simpan beras di tempat yang kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung.

Selain itu, hindari menyimpan beras di dekat bahan makanan yang memiliki aroma yang kuat, seperti bawang atau rempah-rempah, karena beras dapat menyerap aroma tersebut. Juga, pastikan untuk selalu membersihkan wadah penyimpanan sebelum menambahkan beras baru untuk mencegah kontaminasi silang.

Hindari menyimpan beras di lantai atau di tempat yang menempel langsung di dinding, karena jamur dan kelembaban di lantai dan dinding bangunan dapat diserap oleh beras dan lama kelamaan akan dapat menurunkan kualitas beras. Beras atau wadah beras yang disimpan di lantai atau dinding juga mudah dijangkau serangga pemakan beras yang dapat merusak beras.

Terakhir, gunakan prinsip “first in, first out“, yaitu gunakan beras yang paling lama disimpan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa semua beras digunakan dalam kondisi terbaiknya.