Tepung terigu adalah produk yang dihasilkan dari penggilingan biji gandum. Biasanya berwarna putih dan memiliki tekstur halus, tepung terigu sering digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai jenis makanan, seperti roti, kue, pasta, dan lainnya.
Terdapat berbagai jenis tepung terigu, termasuk terigu serbaguna, terigu roti, dan terigu kue, masing-masing dengan kandungan protein yang berbeda. Pilihan jenis tepung terigu akan mempengaruhi hasil akhir produk, dari tekstur hingga rasa. Misalnya, terigu serbaguna memiliki kandungan protein sedang dan cocok untuk berbagai penggunaan, sementara terigu roti memiliki kandungan protein yang tinggi dan terigu kue memiliki kandungan protein yang rendah.
Apakah tepung terigu bisa basi?
Tepung terigu, seperti bahan tepung lainnya, bisa menjadi basi atau rusak jika tidak disimpan dengan benar. Meski tepung terigu secara umum memiliki daya tahan yang cukup lama, tapi faktor seperti kelembaban, suhu, dan kontaminasi bisa merusak tepung terigu dan mempengaruhi kualitasnya. Misalnya, tepung terigu yang disimpan di tempat yang lembab bisa menyerap kelembaban dan membuat tepung menjadi gumpalan.
Ketahanan tepung terigu
Tepung terigu bisa bertahan cukup lama jika disimpan dengan benar. Berikut ini adalah perkiraan umur simpan tepung terigu berdasarkan jenisnya dan kondisi penyimpanan.
Tepung Terigu Putih (All-purpose, bread, self-rising, dll.)
- Di lemari dapur (suhu ruang): 6-8 bulan.
- Di kulkas: Hingga 1 tahun.
- Di freezer: Hingga 2 tahun.
Tepung Terigu Whole Wheat (Gandum utuh)
- Di lemari dapur (suhu ruang): 1-3 bulan.
- Di kulkas: 6 bulan.
- Di freezer: Hingga 1 tahun.
Tepung gandum utuh memiliki kandungan minyak lebih tinggi dari gandum yang telah diproses, yang berasal dari gandum yang digiling. Minyak ini dapat membuat tepung menjadi tengik lebih cepat. Oleh karena itu, penyimpanan di kulkas atau freezer disarankan untuk memperpanjang umur simpannya.
Tanda atau ciri tepung terigu rusak
Tanda-tanda tepung terigu yang rusak antara lain perubahan warna, tekstur, dan aroma. Tepung terigu yang basi bisa berubah warna menjadi lebih gelap, memiliki tekstur yang menggumpal, dan mengeluarkan aroma yang tidak segar atau bau tengik. Tepung terigu yang rusak juga bisa menunjukkan tanda-tanda kontaminasi, seperti keberadaan serangga, jamur, atau bau yang tidak biasa.
Jika tepung terigu tampak lembab, berjamur, atau memiliki bau yang aneh, itu adalah tanda bahwa tepung terigu sudah rusak dan tidak aman untuk digunakan.
Cara menyimpan tepung terigu agar awet
Untuk menyimpan tepung terigu agar awet dan tetap berkualitas, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, simpan tepung terigu dalam wadah kedap udara. Wadah ini akan melindungi tepung terigu dari udara, kelembaban, dan serangga. Kedua, simpan tepung terigu di tempat yang kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung.
Selain itu, hindari menyimpan tepung terigu di dekat bahan makanan dengan aroma yang kuat, karena tepung terigu dapat menyerap aroma tersebut. Pastikan juga untuk selalu membersihkan wadah penyimpanan sebelum menambahkan tepung terigu baru untuk mencegah kontaminasi silang. Yang terakhir, gunakan prinsip “first in, first out” saat menggunakan tepung terigu, yaitu gunakan tepung terigu yang paling lama disimpan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa semua tepung terigu digunakan dalam kondisi terbaiknya.