BisaBasi background

Terasi

Terasi adalah bumbu masak khas Nusantara yang terbuat dari fermentasi udang atau ikan kecil. Proses pembuatannya yang unik melalui tahapan penjemuran di bawah sinar matahari menghasilkan aroma yang khas dan rasa yang mendalam, menjadikannya salah satu bumbu dasar dalam berbagai hidangan seperti sambal terasi dan nasi goreng. Terasi biasanya hadir dalam bentuk pasta atau blok padat, dan warnanya bisa bervariasi dari merah muda hingga coklat gelap tergantung pada jenis dan proses fermentasinya.

Apakah terasi bisa basi atau rusak?

Bisa rusak

Meskipun terasi dikenal dengan aroma yang kuat dan rasa yang intens, bumbu ini tetap bisa mengalami penurunan kualitas atau bahkan kerusakan. Faktor utama yang mempengaruhi kerusakan terasi adalah kelembapan dan paparan oksigen, yang bisa menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme dan perubahan kimia dalam produk. Namun, karena terasi merupakan produk fermentasi, ia memiliki tingkat ketahanan yang lebih baik terhadap pembusukan dibandingkan bahan makanan segar.

Masa penyimpanan terasi

Umur simpan terasi bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk cara pembuatannya, kualitas bahan baku, dan kondisi penyimpanan.

Terasi yang dijual di toko

  1. Terasi kemasan yang belum dibuka
    Jika masih tersegel dalam kemasan aslinya dan disimpan di tempat yang sejuk serta kering, terasi bisa bertahan hingga beberapa tahun. Terasi yang berkualitas tinggi dan diproses dengan benar sering kali dapat bertahan melewati tanggal kedaluwarsa yang dicantumkan pada kemasan tanpa kehilangan kualitasnya.
  2. Terasi kemasan yang sudah dibuka
    Setelah dibuka, terasi masih bisa bertahan lama jika disimpan dengan benar. Jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering serta dalam wadah yang kedap udara, terasi bisa bertahan selama beberapa bulan hingga satu tahun. Namun, sebaiknya digunakan dalam beberapa bulan pertama setelah dibuka untuk mendapatkan rasa yang optimal.
  3. Penyimpanan di kulkas
    Jika Anda tinggal di daerah yang lembap atau jika Anda ingin memperpanjang masa simpan terasi setelah dibuka, menyimpannya di kulkas dalam wadah kedap udara adalah pilihan terbaik. Dalam kulkas, terasi bisa bertahan hingga satu tahun atau lebih, tergantung pada kondisi penyimpanannya.

Terasi yang dijual di pasar

Terasi yang dibeli di pasar tradisional seringkali dijual tanpa kemasan atau hanya dibungkus dengan plastik atau kertas sederhana. Karena tidak memiliki kemasan yang kedap udara dan terlindung dari kontaminan eksternal, terasi jenis ini memerlukan perhatian khusus dalam penyimpanannya. Berikut beberapa panduan untuk masa penyimpanan terasi tanpa kemasan:

  1. Segera setelah pembelian
    Terasi yang dibeli tanpa kemasan harus segera disimpan dengan benar untuk menjaga kualitasnya. Sebaiknya pindahkan terasi ke dalam wadah yang kedap udara secepatnya setelah Anda membawa pulang dari pasar.
  2. Penyimpanan di suhu ruang
    Jika disimpan di suhu ruang, pastikan tempatnya sejuk dan kering serta terhindar dari sinar matahari langsung. Dalam kondisi seperti ini, terasi bisa bertahan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Namun, karena terasi tanpa kemasan lebih rentan terhadap kelembapan dan kontaminan, masa penyimpanannya bisa lebih pendek dibandingkan terasi yang dikemas dengan baik.
  3. Penyimpanan di kulkas
    Untuk masa penyimpanan yang lebih panjang, terasi tanpa kemasan sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Dalam wadah kedap udara di kulkas, terasi dapat bertahan beberapa bulan hingga satu tahun. Suhu dingin membantu memperlambat proses oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme.
  4. Pengecekan berkala
    Karena tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, penting untuk memeriksa terasi secara berkala. Perhatikan tanda-tanda kerusakan seperti perubahan warna, tekstur, atau aroma yang tidak sedap.
  5. Penggunaan cepat
    Terasi tanpa kemasan sebaiknya digunakan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan terasi yang masih dalam kemasan aslinya. Ini untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan kualitas dan rasa terbaik dari terasi tersebut.

Ingatlah bahwa meskipun terasi mungkin tidak membusuk dengan cepat, kualitas rasa dan aromanya bisa menurun seiring waktu. Jadi, meskipun secara teknis masih aman untuk dikonsumsi, penggunaan terasi yang lebih tua mungkin tidak memberikan hasil yang sama dalam masakan dibandingkan dengan terasi yang lebih segar.

Tanda atau ciri terasi yang rusak

Ketika terasi mulai basi atau rusak, beberapa tanda mungkin akan muncul. Perubahan warna bisa menjadi indikator pertama; terasi yang awalnya berwarna merah muda atau coklat mungkin akan memudar atau menghitam. Selain itu, perubahan tekstur juga bisa terjadi, di mana terasi yang semula padat bisa menjadi lebih lembek atau bahkan berjamur jika terpapar kelembapan yang tinggi. Aroma terasi yang basi juga berbeda; meskipun biasanya memiliki bau yang kuat, bau yang tidak sedap dan menyengat bisa menjadi tanda bahwa terasi sudah tidak layak konsumsi.

Cara menyimpan terasi agar Awet

Untuk menjaga kualitas terasi, simpanlah di tempat yang sejuk dan kering. Terasi yang telah dibuka sebaiknya disimpan dalam wadah yang kedap udara untuk mencegah masuknya kelembapan dan kontaminasi dari udara luar.

Jika tinggal di daerah yang lembap, menyimpan terasi di dalam kulkas bisa menjadi pilihan yang baik untuk memperpanjang masa simpannya. Selain itu, menghindari kontak langsung dengan udara dan cahaya matahari juga membantu menjaga kualitas terasi.

Dengan penyimpanan yang tepat, terasi bisa tetap menjaga rasa dan aroma yang khas, siap untuk memperkaya hidangan Anda kapan saja.